Cari Blog Ini

Selasa, 12 Oktober 2010

Tujuh Keanehan dan keunikan alam



1. Badai Abadi Venezuela
Fenomena "Relámpago del Catatumbo" atau "Petir Catatumbo" adalah suatu fenomena alam yang aneh. Lokasinya di mulut sungai Catatumbo di Danau Maracaibo (Venezuela), feneomena ini berwujud halilintar atau petir di langit yang tingginya lebih dari 5 kilometer dan terjadi selama 140 hingga 160 di malam-malam dalam setahun, 10 jam dalam satu malam, dan sebanyak 280 kali perjam-nya. Badai yang hampir permanen ini terjadi di atas dataran tanah rawa dimana aliran sungai Catatumbo mengisi danau Maracaibo. Fenomena ini diperkirakan merupakan pembentuk tunggal terbesar lapisan ozone di bumi, melihat intensitas dan frekuensinya yang tinggi.

Di lokasinya memperlihatkan sekitar 1.176.000 sambaran listrik per tahun, dengan intensitas hingga 400.000 ampere, dan terlihat hingga jarak 400 km. Karena itulah fenomena ini juga digunakan para pelaut sebagai alat bantu navigasi. Tubrukan angin yang beasal dari pegunungan Andes menimbulkan badai dan petir yang mengikutinya sebagai hasil dari electrical discharge melalui proses ionisasi gas-gas, terutama methan yang dibentuk oleh dekomposisi bahan organik di rawa-rawa. Menjadi lebih ringan dari udara, gas tsb naik hingga ke awan-awan, mensuplai badai-badai. Beberapa pemerhati lingkungan lokal berharap agar kawasan ini dilindungi oleh UNESCO karena fenomenanya yang menakjubkan, sumber terbesar regenerasi lapisan ozone di planet bumi.













2. Hujan Ikan di Honduras
Hujan ikan di Honduran Folklore adalah hal biasa. Terjadi di Departamento de Yoro antara bulan-bulan Mei dan Juli. Para saksi menyatakan fenomena ini dimulai dengan munculnya awan hitam di langit yang diikuti oleh petir, angin kuat, dan hujan lebat selama 2 hingga 3 jam.

Saat hujan berhenti itulah, ratusan ikan yang masih hidup dapat ditemukan di atas tanah. Orang-orang akan mulai memungutinya dan memasaknya di rumah. Sejak 1998 festival yang diberi nama "Festival de la Lluvia de Peces" atau "Rain of Fish Festival" dirayakan tiap tahunnyadi kota Yoro, Departamento de Yoro, Honduras.







3. Kambing-kambing Pemanjat di Maroko
Kambing-kambing di atas pohon bisa ditemukan di Maroko. Kambing-kambing ini memanjat pohon untuk memakan buah dari pohon Argan, yang serupa dengan buah zaitun.

Para petani setempat biasa mengikuti kawanan-kawanan kambing ini saat mereka berpindah dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Bukan karena ingin melihat keanehan ini, melainkan berusaha mendapatkan biji-biji kacang dari sisa buah yang biasanya tidak ikut dimakan oleh kambing-kambing itu. Tiap kacang berisikan 1 hingga 3 biji yang bisa digunakan untuk membuat minyak Argan dan bahan kosmetik lainnya. Minyak ini telah digunakan orang selama ratusan tahun, tetapi perlahan pohon Argan makin sulit ditemui akibat kayunya yang sering dijarah dan juga akibat ulah kambing-kambing pemanjat yang merusaknya.

Untuk itulah sekelompok orang dan organisasi mencoba berusaha untuk menyelamatkan pohon ini dengan menjadikan lokasi utama dimana pohon ini tumbuh sebagai kawasan lindung. Mereka juga ingin dunia memberi perhatian pada minyak Argan ini, rasanya yang lezat dan mengandung bahan anti-aging akan banyak dicari orang.

Bagaimanapun juga akan sulit menjual minyak ini, jika dalam benak orang yang akan menggunakannya untuk wajah atau menyantapnya terbayang minyak ini didapat dari sisa makanan kambing. Untuk itulah sebuah kampanye dirancang untuk mencegah kambing-kambing itu memanjat pohon-pohon Argan pada masa-masa tertentu dalam setahun untuk membiarkan buah-buahnya masak dan jatuh dengan sendirinya. Biji-bijinya lalu dikumpulkan dan diproses menjadi minyak. Sejauh ini rencana ini bisa bekerja.







4. Hujan Merah di Kerala
Dari tanggal 25 Juli hingga 23 Sepetember 2001, secara sporadis hujan merah turun di Kerala, India selatan. Siraman hujan ini berwarna merah, menodai pakaian orang-orang dengan warna yang mirip darah ini. Warna hujan lain seperti kuning, hijau, dan hitam juga pernah dilaporkan terjadi.

Awalnya fenomena ini diduga ada hubungannya dengan meteor jatuh, tetapi dari studi yang dilakukan oleh Pemerintah India menemukan bahwa hujan berwarna ini disebabkan oleh spora-spora yang berterbangan dari alga lokal yang subur. Kemudian di awal tahun 2006, fenomena hujan berwarna ini tiba-tiba menjadi perhatian dunia setelah media memberitakan dugaan bahwa partikel-partikel berwarna itu berasal dari sel-sel dari luar angkasa, yang diajukan oleh Godfrey Louis dan Santhosh Kumar dari Mahatma Gandhi University di Kottayam. Asal material padat dari bumi dalam hujan merah didukung oleh suatu investigasi pada rasio isotopic dari nitrogen dan karbon.







5. Ombak Terpanjang di Dunia
Dua kali setahun, antara bulan Februari dan Maret, perairan Laut Atlantik menggulung sungai Amazon, Brazil, menciptakan gelombang terpanjang di dunia.

Fenomena yang disebut sebagai Pororoca ini disebabkan oleh pasang laut Atlantik yang bertemu dengan mulut sungai Amazon. Terjangan pasang laut ini menciptakan gelombang hingga setinggi 12 kaki dan menggulung arus sungai Amazon hingga ratusan mil.

Ombak ini kontan menjadi populer di kalangan para surfer dan sejak tahun 1999, kejuaraan surfing tahunan digelar di São Domingos do Capim. Tetapi memang bersurfing di sungai ini memang sedikit beresiko mengingat orang bisa membuang apa saja di sungai, termasuk batang pohon.

Salazar, seorang Brasil, pernah bersurfing di atasnya hingga selama 37 menit tanpa berhenti hingga sejauh 12 kilometer. Wow... Bersurfing selama ini merupakan mimpi para surfer. Hmm... surfing di kali, kebayang gak sih ?







6. Black Sun (Matahari Hitam) Denmark
Selama musim semi di Denmark, pada kira-kira satu setengah jam sebelum matahari terbenam, kawanan burung jalak Eropa (sturnus vulgaris) yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari sejuta berkumpul dari berbagai penjuru berkumpul membentuk formasi-formasi menakjubkan.

Fenomena ini sering disebut dengan Black Sun, dan dapat ditemui di awal musim semi di sepanjang daratan berawa di Denmark bagian barat selama bulan Maret hingga pertengahan April. Burung-burung ini bermigrasi dari selatan dan menghabiskan waktunya di padang-padang rumput mencari makan dan tidur di rerumputan di malam hari.






7. Pelangi Api di Idaho
Fenomena di atmosfer yang dikenal sebagai sebuah busur circumhorizon atau "Pelangi Api", terlihat saat matahari sedang tinggi di langit (misalnya di lebih dari 58° di atas horison), dan cahayanya menembus melalui awan-awan tinggi cirrus yang sangat terang yang terbentuk dari kristal-kristal heksagonal. Sinar matahari yang memasuki permukaan vertikal kristal-kristal dan meninggalkannya melalui permukaan bawahnya dibiaskan dan dipisahkan menjadi array warna-warna yang bisa dilihat. Saat kristal-kristal di awan-awan cirrus itu segaris secara optimal (misal dengan permukaan-permukaan yang paralel dengan daratan), hasilnya memperlihatkan suatu spektrum brilian dari warna-warna sebuah pelangi. 

Senin, 11 Oktober 2010

Foto Uang Rp 1000 dari tahun ke tahun

Tahun keluar 1958-1959



Tahun keluar : 1960



Tahun keluar : 1961-1965



Tahun keluar : 1965-1968




Tahun keluar : 1968-1970



Tahun keluar : 1976-1978



Tahun keluar : 1979-1982



Tahun keluar : 1985-1988





Tahun keluar : 1992-1996







Tahun kelua : Awal tahun 2000

Sumber : kaskus.us

Minggu, 10 Oktober 2010

Budaya Batak 1


Budaya Batak adalah budaya salah satu dari enam suku batak yang bermukim di provinsi Sumatra Utara dan Nanggröe Aceh Darussalam.
A. Rumpun Bahasa Batak
Bahasa batak sebenarnya merupakan nama sebuah rumpun bahasa yang berkerabat yang dituturkan si Sumatra Utara. Mereka menggunakan aksara Batak.
Bahasa Batak bisa dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Bahasa Batak Utara
    o ) Bahasa Batak Alas-Kluet
                 Bahasa Batak Alas-Kluet adalah sebuah bahasa yang dituturkan di timurlaut Tapaktuan dan di sekitar KutacaneAceh. Pada tahun 2000, jumlah penutur bahasa ini mencapai 195.000 jiwa. Banyak orang menolak label "Batak" karena alasan konotasi budayanya. Sementara itu, tidak diketahui pasti apakah bahasa ini merupakan bahasa tunggal atau bukan.Bahasa ini memiliki 3 dialek: dialek Alas, dialek Kluet, dan dialek Singkil atau Kade-Kade. Dialek Alas mungkin serupa dengan Bahasa Batak Karo, sementara dialek Kluet dan Singkil cenderung dekat dengan Bahasa Pakpak.

    o ) Bahasa Batak Dairi (Pakpak)
                 Bahasa Pakpak dipakai oleh penduduk yang bermukim di wilayah Kabupaten DairiPakpak Bharat di Sumatera Utara dan sebagian wilayah kabupaten Singkil daratan di Aceh.
Bahasa Pakpak juga terdapat di wilayah Parlilitan yang masuk wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan dan wilayah Manduamas yang merupakan bagian dari Kabupaten Tapanuli Tengah.

    o ) Bahasa Batak Karo
             Bahasa Karo adalah bahasa yang digunakan oleh suku Karo yang mendiami Dataran Tinggi Karo (Kabupaten Karo), LangkatDeli SerdangDairiMedan, hingga ke Aceh Tenggara diIndonesia.

2. Bahasa Batak Simalungun
           Bahasa Simalungun atau sahap Simalungun (dalam bahasa Simalungun) adalah bahasa yang digunakan oleh suku Simalungun yang mendiami Kabupaten SimalungunSerdang Bedagai,Deli SerdangDairiMedan, hingga ke Tapanuli di Indonesia.
Penelitian P. Voorhoeve (seorang ahli bahasa Belanda, pernah menjabat sebagai taalambtenaarSimalungun tahun 1937) menyatakan bahwa bahasa Simalungun merupakan bagian dari rumpun Austronesia yang lebih dekat dengan bahasa Sansekerta yang mempengaruhi banyak bahasa daerah lain di Indonesia.
Kedekatan ini ditunjukkan dengan huruf penutup suku mati:
  1. "Uy" dalam kata babuy dan apuy.
  2. "G" dalam kata dolog.
  3. "B" dalam kata abab.
  4. "D" dalam kata bagod.
  5. "Ah" dalam kata babah atau sabah.
  6. "Ei" dalam kata simbei.
  7. "Ou" dalam kata lopou atau sopou.
Pandangan umum mengkategorikan Bahasa Simalungun sebagai bagian dari Bahasa Batak, namun Uli Kozok (filolog) mengatakan bahwa secara sejarah bahasa ini merupakan cabang dari rumpun selatan yang berbeda/terpisah dari bahasa-bahasa Batak Selatan sebelum terbentuknya bahasa Toba atau Mandailing. Beberapa kata dalam Bahasa Simalungun memang memiliki persamaan dengan bahasa Toba atau Karo yang ada di sekitar wilayah tinggalnya suku Simalungun, namun Pdt. Djaulung Wismar Saragih menerangkan bahwa ada banyak kata yang penulisannya sama dalam bahasa Simalungun dan Toba namun memiliki makna yang berlainan.Henry Guntur Tarigan membedakan dialek bahasa Simalungun ke dalam 4 macam dialek, yaitu :
  1. Silimakuta.
  2. Raya.
  3. Topi Pasir (Horisan).
  4. Jahe-jahe (pesisir pantai timur)


3. Bahasa Batak Selatan
      o ) Bahasa Batak Angkola
                  Bahasa Batak Angkola adalah bahasa yang paling mirip dengan bahasa Batak Toba, disamping letak geografis yang berdekatan bahasa Angkola sedikit lebih lembut intonasinya daripada bahasa Toba. Bahasa Batak Angkola meliputi daerah PadangsidempuanBatang ToruSipirok, seluruh bagian kabupaten Tapanuli Selatan.

      o ) Bahasa Batak Mandailing
                  Bahasa Mandailing, merupakan rumpun bahasa Batak, dengan pengucapan yang lebih lembut lagi dari bahasa Angkola, bahkan dari bahasa Batak Toba. Mayoritas penggunaannya di daerah Kabupaten Mandailing-Natal tapi tidak termasuk bahasa Natal.

      o ) Bahasa Batak Toba
                  Bahasa Batak Toba adalah salah satu bahasa daerah yang dipertuturkan di daerah sekitarDanau Toba dan sekitarnya, termasuk Pulau SamosirSumatera Utara.

B. Abjad Batak
1. Surat Batak
        Surat Batak adalah nama aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Batak. Surat Batak masih berkerabat dengan aksara Nusantara lainnya. Aksara ini memiliki beberapa varian bentuk, tergantung bahasa dan wilayah. Secara garis besar, ada empat varian surat Batak di Sumatra, yaitu Karo, Toba, Dairi, Simalungun, dan Mandailing. Aksara ini wajib diketahui oleh para datu, yaitu orang yang dihormati oleh masyarakat Batak karena menguasai ilmu sihir, ramal, dan penanggalan. Kini, aksara ini masih dapat ditemui dalam berbagai pustaha, yaitu kitab tradisional masyarakat Batak.
2. Ciri Khas
      Surat Batak adalah sebuah jenis aksara yang disebut abugida, jadi merupakan sebuah perpaduan antara alfabet dan aksara suku kata. Setiap karakter telah mengandung sekaligus konsonan dan vokal dasar. Vokal dasar ini adalah bunyi [a]. Namun dengantanda diakritis atau apa yang disebut anak ni surat dalam bahasa Batak, maka vokal ini bisa diubah-ubah.
Huruf vokal dan konsonan dalam aksara Batak diurut menurut tradisi mereka sendiri, yaitu: a, ha, ka, ba, pa, na, wa, ga, ja, da, ra, ma, ta, sa, ya, nga, la, nya, ca, nda, mba, i, u. Aksara Batak biasanya ditulis pada bambu/kayu.Penulisan dimulai dari bawah ke atas, dan baris dilanjutkan dari kiri ke kanan.
3. Jenis aksara dan Penyebarannya
          Setiap bahasa Batak memiliki varian Surat Batak sendiri-sendiri. Namun varian-varian ini tidaklah terlalu berbeda satu sama lain. Ada empat varian Surat Batak yang utama, sesuai rumpun bahasa Batak, yaitu: Karo (Sumatra Tengah dan Utara), Toba (Sumatra Utara), Dairi (juga disebut Pakpak; Sumatra Utara), Simalungun atau Timur (juga disebut Simelungan; Sumatra Utara), dan Mandailing (Sumatra Utara).
4. Penggunaan
           Surat Batak zaman dahulu kala digunakan untuk menulis naskah-naskah Batak yang di antaranya termasuk buku dari kulit kayu yang dilipat seperti akordeon. Dalam bahasa Batak buku tersebut dinamakan pustahaPustaha-pustaha ini yang ditulis oleh datu (dukun) berisikan penanggalan dan ilmu nujum.
Penulisan huruf surat batak secara garis besar terbagi dalam dua kategori, yaitu ina ni surat dan anak ni surat.

    4.1 Ina ni surat

              Ina ni surat merupakan huruf-huruf pembentuk dasar huruf aksara Batak. Selama ini, ina ni surat yang dikenal terdiri dari: a, ha/ka, ba, pa, na, wa, ga, ja, da, ra, ma, ta, sa, ya, nga, la, ya, nya, ca, nda, mba, i, u. Nda dan Mba adalah konsonan rangkap yang hanya ditemukan dalam variasi Batak Toba.
Alfabet
Latin
Surat Batak
KaroTobaDairiSimalungun/
Timur
Mandailing
a
A
A
A
A
A
ha
Ha
Ha
Ha
Ha
Ha
ka
Ka
Ka
Ka
Ka
Ka
ba
Ba
Ba
Ba
Ba
Ba
pa
Pa
Pa
Pa
Pa
Pa
na
Na
Na
Na
Na
Na
wa
Wa
Wa
Wa
Wa
Wa
Wa
ga
Ga
Ga
Ga
Ga
Ga
ja
Ja
Ja
Ja
Ja
Ja
da
Da
Da
Da
Da
Da
ra
A
A
A
A
A
ma
Ma
Ma
Ma
Ma
Ma
Alfabet
Latin
Surat Batak
KaroTobaDairiSimalungun/
Timur
Mandailing
ta
Ta
Ta
Ta
Ta
Ta
Ta
sa
Sa
Sa
Sa
Sa
Sa
ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
nga
Nga
Nga
Nga
Nga
Nga
la
La
La
La
La
La
nya
Nya
Nya
Nya
ca
Ca
Ca
Ca
Ca
nda
Nda
mba
Mba
i
I
I
I
I
I
u
U
U
U
U
U

    4.2 Anak ni surat
            Anak ni surat dalam aksara batak adalah komponen fonetis yang disisipkan dalam ina ni surat (yang juga disebut tanda diakritik) yang berfungsi untuk mengubah pengucapan/lafal dari ina ni surat. Tanda diakritik tersebut dapat berupa tanda vokalisasinasalisasi, atau frikatif.Anak ni surat ini terdiri dari:
  • Bunyi [e] (hatadingan)
  • Bunyi [ŋ] (paminggil)
  • Bunyi [u] (haborotan)
  • Bunyi [i] (hauluan)
  • Bunyi [o] (sihora)
  • Pangolat (tanda untuk menghilangkan bunyi [a] pada ina ni surat)
Seperti halnya ina ni suratanak ni surat dalam aksara Batak juga disusun menurut tradisi mereka sendiri, yaitu: [e][i][o][u][ŋ][x]. Tanda diakritik juga memiliki varian bentuk antara suatu daerah dengan daerah lainnya yang menggunakan aksara yang sama. Di bawah ini disajikan contoh penggunaan tanda diakritik dengan huruf Ka, dan varian tanda pangolat.
Transliterasi
Latin
Surat Batak
KaroTobaDairiSimalungun/
Timur
Mandailing
ke
Ke
Ke
Ke
Ke
Ke
Ke
Ke
ki
Ki
Ki
Ki
Ki
Ki
Ki
ko
Ko
Ko
Ko
Ko
Ko
Ko
kou
Ke
ku
Ku
Ku
Ku
Ku
Ku
kang
Kang
Kang
Kang
Kang
Kang
kah
Kah
Kah
Kah
Pangolat (peniada vokal) dalam surat Batak
KaroTobaDairiSimalungun/
Timur
Mandailing

C. Seni

        Seni adalah suatu tehnik pengungkapan diri, misalnya seni musik, seni lukis, dll. Seni musik adalah tehnik pengungkapan diri melalui suara musik yang indah. Seni lukis adalah tehnik pengungkapan diri melalui lukisan.
Budaya adalah cara hidup sekelompok orang yang mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan kelompok lain.
Jadi Seni Budaya Batak adalah suatu tehnik pengungkapan diri berdasarkan cara hidup sekolompok orang yang menamakan dirinya Suku Batak, yang memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh suku lain dari negara manapun.
Contoh Seni Budaya Batak adalah musik tradisional batak yang sampai saat ini masih tetap bertahan. Jenis Musik ini sangat khas dan tidak dapat ditemukan pada suku lain diseluruh dunia. Menurut Drs. Bonar Gultom, salah seorang yang mengerti seni budaya batak, tidak semua lagu batak adalah musik tradisional batak. Jika nada-nada yang diperdengarkan masih dapat ditemukan pada lagu–lagu lain, berarti itu bukan musik tradisional batak, tapi jenis musik yang diimport oleh orang batak.
Selain dibidang musik, suku batak masih banyak memiliki adat istiadat yang sampai saat ini masih bertahan walaupun akhir-akhir ini banyak mendapat serangan dari pihak-pihak yang merasa dirinya lebih beriman.
Salah satu contoh adat istiadat batak adalah "Dalihan Natolu". "Dalihan Natoulu" ini melambangkan sikap hidup orang batak dalam bermasyarakat.
"Dalihan Natolu" yaitu :
1. Somba mar-Hula-Hula. "Hula–Hula" adalah Orang tua dari wanita yang dinikahi oleh seorang pria, namun hula-hula ini dapat diartikan secara luas. Semua saudara dari pihak wanita yang dinikahi oleh seorang pria dapat disebut hula-hula. Somba mar-Hula-Hula artinya seorang pria harus menghormati keluarga pihak istrinya.
2. Elek marboru. Boru adalah anak perempuan dari suatu marga, misalnya boru gultom adalah anak perempuan dari marga Gultom. Dalam arti luas, istilah boru ini bukan berarti anak perempuan dari satu keluarga saja, tetapi dari marga tersebut. Elek marboru artinya harus dapat merangkul boru. Hal ini melambangkan kedudukan seorang wanita didalam lingkungan marganya.
3. Manat mardongan tubu. Dongan Tubu adalah saudara-saudara semarga. Manat Mardongan Tubu melambangkan hubungan dengan saudara-saudara semarga.
Dalihan Natolu ini menjadi pedoman hidup orang Batak dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh lain adalah adat "Mangulosi" dalam pesta perkawinan orang Batak. Apakah artinya? Mangulosi ini adalah menyelimutkan ulos kepada kedua mempelai yang melambangkan pemberian restu orang tua kepada anaknya.
Jika ditelaah lebih dalam, seni budaya batak yang sudah dipakai sejak ratusan tahun yang lalu itu banyak mengandung segi positifnya. Namun ada beberapa hal negatif dari budaya batak yang harus kita tinggalkan, misalnya budaya banyak bicara sedikit bekerja. Memang orang batak terkenal pintar berbicara. Hal ini terlihat dari banyaknya pengacara-pengacara batak yang sukses. Akan tetapi kepintaran berbicara ini sering disalahgunakan untuk membolak-balikan fakta. Yang hitam bisa jadi putih dan yang putih bisa jadi hitam ditangan pengacara batak (walaupun tidak semua).
Hal lain yang negatif adalah budaya "HoTeL". HoTeL adalah singkatan dari :
Hosom yang artinya dendam. Konon orang batak suka mendendam sesama saudara
Teal yang artinya sombong, yang dapat terlihat dari cara bicara, sikap hidup, dll.
Late yang artinya Iri Hati.
Apakah HoTeL ini hanya ada pada orang Batak saja?
Kita sebagai generasi muda harus dapat mempertahankan budaya yang positif dan meninggalkan yang negatif.
(sumber : www.wikipedia.org/wiki/Budaya_Batak ; Bahasa- bahasa Batak di ethnologue)