Great Kali Gandaki River adalah sebuah sungai yang berada di perbatasan antara India dan Nepal. Alirannya bersumber dari sumber air di Pegunungan Himalaya di ketinggian 3600 mdpl. Keindahan sungai ini sudah tak perlu diragukan lagi. Sayangnya suatu Legenda menakutkan tentang monster pemakan manusia, menghantui desa-desa yang berada di kawasan ini. Membuat penduduk enggan mandi ataupun bermain di sekitar sungai itu.
Kejadian
pertama yang mengawali teror ganas dari mahluk penghuni sungai itu
terjadi pada bulan April tahun 1988. Seorang pemuda Nepal ketika baru
saja masuk ke dalam sungai, langsung ditarik oleh “sesuatu” dan lenyap
begitu saja. Tiga bulan berselang, seorang anak laki-laki yang sedang
mandi di Sungai Kali bersama ayahnya, tiba-tiba di serang dan di seret
kedalam air. Si ayah hanya bisa berteriak dan tak dapat melakukan
apa-apa.
Setelah
itu, kejadian seperti ini terjadi berulang kali hingga menghantui para
penduduk yang tinggal di sekitar aliran Sungai Kali. Bahkan beberapa
tahun belakangan ini, laporan tentang hilangnya penduduk yang mandi di
Sungai Kali semakin meningkat. Penduduk bingung dan mulai berargumentasi
tentang jenis mahluk yang tinggal di situ. Beberapa penduduk percaya
ada sekumpulan buaya yang hidup di sungai itu. Namun setelah diselidiki,
ternyata tidak ada komunitas buaya yang hidup di daerah itu.
Terakhir,
pada tahun 2007, seorang pemuda Nepal berumur 18 tahun yang sedang
berenang di sungai itu ditarik oleh monster misterius dan lenyap begitu
saja dari permukaan air. Menurut saksi mata yang menyaksikan kejadian
itu, bentuk monster itu seperti babi berukuran sangat besar.
Goonch Fish, Lele Kanibal
Rasa
penasaran penduduk akhirnya terjawab ketika seorang ahli biologist dari
Inggris bernama Jeremy Wade melakukan penelitian di Sungai Kali dan
menemukan jawaban yang mengejutkan.
Wade
menemukan kenyataan bahwa monster pemakan manusia itu ternyata adalah
sejenis ikan lele raksasa (Giant Cat Fish) yang telah mengalami
perubahan DNA karena sering memakan mayat yang dihanyutkan ke sungai
setelah terlebih dahulu dibakar dalam acara ritual pemakaman tradisional
masyarakat setempat yang dikenal dengan nama Ritual Bagmati.
“ Ikan jenis ini merupakan jenis ikan endemis sungai
ini. Namun, karena telah puluhan tahun menyantap daging mayat yang
dihanyutkan melalui sungai, ikan ini berubah secara genetik menjadi jauh
lebih besar dari ukuran sebenarnya. Mereka menjadi ketagihan, dan mulai
menjadikan daging manusia menjadi menu utama. Jadi jika lama tidak ada
ritual pemakaman, ikan ini menjadi ganas dan menyerang manusia,” Wade
menjelaskan.
Dalam
penelitiannya, Jeremy Wade juga berhasil menangkap seekor ikan lele
pemangsa daging manusia dengan ukuran 1,8 meter dan berat berkisar 73
kilogram. Menurut Wade jika ikan dengan ukuran sebesar itu ketika
menyerang manusia di dalam air, maka sedikit sekali kemungkinan
korbannya untuk menyelamatkan diri. Wade lalu menamakan ikan lele
raksasa itu dengan nama Goonch Fish.
Perjalanan
penelitian Jeremy Wade saat menyelidiki ikan lele pemakan manusia di
Sungai Kali Dakali telah di dokumentasikan dan akan ditayangkan perdana
pada tanggal 21 Oktober nanti di salah satu stasiun televisi Inggris
(Channel 5) dengan judul “ Monster Air Pemakan Daging Manusia”.
Pemangsa dari Huadu’s Furong
Bukan
hanya di Sungai Mekong saja terdapat jenis ikan lele raksasa. Baru-baru
ini di Waduk Huadu’s Furong-China, terjadi kegemparan. Selama ini,
dalam setahun selalu saja terjadi beberapa kasus orang tenggelam dan
hilang secara misterius di waduk itu.
Namun
akhirnya misteri itu terjawab sudah. Penduduk setempat berhasil
menangkap seekor ikan lele raksasa yang ukuran panjang badannya mencapai
3 meter dan lebar kepala berkisar 1 meter. Gilanya lagi, ketika
masyarakat membelah perut ikan itu, mereka menemukan “sisa-sisa” seorang lelaki di dalam tubuh ikan itu..
Namun karena pemerintah lokal khawatir insiden
ini akan berdampak pada kepariwisataan daerah itu, mereka berusaha
keras agar peristiwa itu tidak terpublikasi secara luas. Tapi beberapa
turis sempat datang dan mengabadikan gambar ikan lele pemangsa manusia
dengan ponsel mereka.
Beberapa kalangan beranggapan ikan ini adalah ikan jenis Waking Catfish atau clarius batrachus (ikan
lele berjalan). Namun belum ada yang dapat menjelaskan bagaimana
mungkin ikan lele yang berukuran centimeter bisa menjadi begitu besar.
Saat
ini masyarakat lokal maupun turis asing tidak diperbolehkan berenang di
Waduk Huadu’s Furong. Orang banyak memperkirakan masih ada ikan sejenis
yang hidup di waduk itu, siap memangsa orang yang berenang di situ.
Raksasa Sungai Mekong
Sungai Mekong yang merupakan salah
satu sungai utama di dunia banyak menyimpan berbagai jenis ikan-ikan
raksasa. Sungai Mekong merupakan sungai terpanjang ke-12 di dunia, dan
ke-10 terbesar dalam volume (melepas 475km³ air setiap tahunnya), dia
mengisi wilayah seluas 795.000 km² dari Tibet dia mengalir melalui China
provinsi Yunnan, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam. Semua
kecuali China dan Myanmar masuk kedalam Komisi Sungai Mekong. Karena
variasi musim yang sangat berbeda dalam aliran dan adanya “rapid” dan
air terjun membuat navigasi sangat sulit.
Menurut para peneliti, sungai ini adalah rumah dari berbagai jenis ikan raksasa air tawar. Yang paling terkenal adalah Mekong Giant Cat Fish. Jenis ikan lele raksasa ini memang hidup disepanjang aliran Sungai Mekong yang melintasi beberapa negara di Asia tersebut.
Pada
tahun 2005, seorang nelayan Muangthai menangkap ikan lele raksasa
sebesar beruang Grizzly di Sungai Mekong. Ukuran ikan ini berkisar 2,7
Meter dengan berat mencapai 646 pon.
Memang
penangkapan ikan lele berukuran raksasa di Sungai Mekong bukanlah hal
yang aneh. Sudah berulang kali nelayan setempat mendapatkan ikan lele
berukuran raksasa di sungai itu. Namun sepertinya belum ada yang
menyamai ukuran ikan lele yang ditangkap nelayan Muangthai tersebut.
Bukan Pemangsa
Berbeda
dengan kasus di Sungai Kali di Nepal dan Waduk Huadu’s Forung di China,
tidak ada laporan yang menyebutkan bahwa ikan lele raksasa di Sungai
Mekong adalah pemangsa manusia.
IUCN (International Union for Conservation of Nature),
sebuah badan dunia yang bergerak di bidang konservasi sumberdaya alam
telah menyimpan dan memasukkan data keberadaan ikan lele raksasa dari
Sungai Mekong sebagai jenis satwa air yang langka dan menuju kepunahan.
Jenis ikan lele raksasa ini, juga telah menarik perhatian WWF (Worl
Wildlife Fund) dan National Geografic Society. Kedua organisasi ini
sedang bersama-sama menyusun rencana perlindungan terhadap jenis ikan
itu.
Memang
menakutkan jika kita membayangkan keberadaan raksasa-raksasa air tawar
pemangsa daging manusia tersebut. Kita sekarang tentu akan menjadi
was-was jika berenang di sungai maupun danau air tawar. Namun
pertanyaannya adalah bagaimana mereka bisa menjadi kanibal dan doyan
makan manusia. Apakah mereka yang mengganggu manusia, atau malah manusia
yang mengusik habitat mereka..?
Di
sisi lain ikan-ikan itu juga mempunyai hak untuk hidup. Sebab bukan
tidak mungkin, mereka adalah sisa-sisa zaman prasejarah yang harus
diteliti dan dilestarikan keberadaannya untuk perkembangan ilmu
pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar